Bondowoso....
Walaupun begitu, kota yang sering disebut sebut sebagai kota pensiunan ini mempunyai bentangan alam yang indah dan menakjubkan. Potensi alam yang sangat berpengaruh pada wisata. Contohnya saja Gunung Ijen atau lebih dikenal dengan Kawah Ijen yang berada di Kecamatan Sempol, dengan panorama alam yang indah membuat para wisatawan asing maupun lokal yang berwisata kesana terkagum kagum. Gunung Ijen merupakan salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Di sekitar gunung tersebut terdapat pertambangan belerang, para wisatawan bisa menyaksikan penambang yang sibuk membawa belerang di pundak mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun. Disaat malam hari terjadi fenomena alam yang indah nan menawan, yakni “Blue fire”. Blue fire merupakan api berwarna biru yang tercipta dari semburat belerang cair dari dalam Kawah Ijen. Fenomena Blue fire ini sangat langka, hanya ada 2 tempat di dunia yang memilikinya yakni di Kawah Ijen, Bondowoso dan di Islandia. Bagaimana tidak penasaran para wisatawan, wong toh cuma ada 2 di dunia. Maka dari itu banggalah jadi orang Bondowoso.
Ada juga wisata alam yang lain di Bondowoso seperti Air Terjun Tancak Kembar, 2 air terjun yang bersebelahan, maka dari itu air terjun itu dinamakan “tancak kembar”. Air terjun ini berada di lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Pakem. Hijau pepohonan di sekitarnya, suara percikan air yang jatuh serta udara yang sejuk membawa suasana hati menjadi damai, tenang, dan fresh. Air Terjun Tancak Kembar ini sangat menawan dikunjungi. Bondowoso is wonderful place.
Kota Bondowoso tak hanya memiliki wisata alam yang menakjubkan tapi juga memiliki wisata buatan. Tempat wisata yang memang dibuat oleh pemerintah Bondowoso untuk menarik wisatawan, namun ada juga yang didirikan oleh swasta, dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat. Contohnya seperti Pemandian Tasnan. Pemandian ini sebenarnya milik swasta namun sesuai dengan perkembangannya pemandian ini akhirnya milik pemerintah dan swasta. Keikut sertaan pemerintah sebagi pengelola pemandian tak berpengaruh apa – apa.
Selain wisata – wisata diatas, Kota Bondowoso juga punya wisata yang tak kalah menariknya, yakni wisata megalitikum Bondowoso. Di Bondowoso ternyata telah ditemukan banyak peninggalan – peninggalan pra sejarah yang masih ada sampai sekarang, seperti Dolmen, Sarkofagus, Menhir, Arca, dll. Dari berbagai temuan tersebut tercatat sekitar lebih dari 1000 benda – benda peninggalan masa pra sejarah. Dilihat dari jumlah peninggalan tersebut para peneliti berpendapat bahwa Bondowoso adalah pusat peradaban pada masa prasejarah, pendapat ini didapat karena jumlah peninggalan purbakala di Bondowoso tenyata paling banyak diantara kota – kota lain disekitaranya.
Lalu aku sempat berpikiran nyeleneh terhadap pernyataan diatas. Jika zaman dahulu, zaman pra sejarah Bondowoso bisa jadi pusat peradaban saat itu, tapi kenapa sekarang Bondowoso-ku kini terpurukkan ? Sungguh kasihan sebuah kota kecil yang dulunya sebagai pusat peradaban kini terabaikan. Mengapa kebanyakan bangsa atau negara yang dulunya kerajaan yang jaya sekarang malah sengsara. Sebagai contoh, Negara Yunani, Negara yang dulunya sebuh kerajaan besar dan sangat berpengaruh terhadap peradaban dunia, Socrates dan Plato merupakan buktinya. Tapi kenapa saat ini Negara tersebut dilanda krisis demi krisis, utang yang semakin banyak. Contoh yang lain adalah Negara kita sendiri, yaitu Indonesia. Negara yang dulunya punya banyak kerajaan dengan peradaban yang sangat besar, kini Indonesia diabaikan oleh dunia, krisis melanda, dan utang terus bertambah. Memang sih, sejarah tetaplah sejarah. Sejarah tak dapat merubah nasib. Yang dapat merubahnya hanya bangsa itu sendiri, Allah telah berfirman dalam Al – qur’an :
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan dari mereka sendiri”
Itulah sedikit pikiran – pikiran nyelenehku itu. Mungkin ada benarnya
juga tapi pasti lebih banyak salahnya, karena aku hanyalah manusia
biasa.Kembali lagi pada pembahasan wisata di Bondowoso. Tak banyak yang tahu bahwa di Bondowoso ternyata ada juga Desa Wisata. Desa yang unik, khas dan menarik. Selama perjalanan wisata di Desa Wisata, wisatawan akan disuguhkan dengan keindahan pemandangan desa yang alami, seni budaya yang sangat khas, kerajinan tangan yang unik, serta keramah tamahan penduduk Desa Wisata. Salah satu Desa Wisata yang saya tahu ialah Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol. Bagi yang sudah pernah kesana pasti tak akan bosan – bosannya untuk berkunjung kembali.
Ada juga wisata yang dikhususkan bagi peminat arum jeram, yakni Arum Jeram Bosamba atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Bosamba Rafting. Arum Jeram ini berada di Desa Krocok, Kecamatan Taman Krocok. Wisata ini memanfaatkan arus sungai Sampeyan Baru yang menantang dari start finish kurang lebih 8 km menyusuri sungai. Sungguh akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, sungai yang penuh batu, arus sungai yang sangat deras, membuat jantung berdebar – debar. Masih banyak lagi pesona – pesona alam yang indah di Bondowoso, namun aku tak bisa menyebutkannya satu persatu secara rinci.
Sangat disayangkan perhatian pemerintah pada beberapa potensi wisata yang ada sepertinya kurang, dilihat dari sarana dan prasarana yang ada di tempat wisata tidak terawat. Jalan untuk menuju tempat wisata sudah banyak yang rusak. Banyak situs peninggalan masa pra sejarah yang berada di lahan milik warga dan perawatan yang kurang terhadap benda – benda tersebut. Bahkan banyak yang nyaris rusak karena ditumbuhi semak – semak belukar. Karena benda – benda tersebut berada di lahan milik warga, sehingga ada informasi yang didapat bahwa sebagian benda purbakala tersebut sudah dijual oleh warga, maka dari itu dibutuhkannya penjaga situs untuk memelihara benda – benda purbakala. Sungguh prihatin mendengar keadaan wisata yang tak terawat itu. Wisatawan yang datang akan memberi kesan yang kurang puas atas wisata tersebut dan enggan berwisata kembali.
Selain melalui faktor wisata, kota ini menarik wisatawan dengan kebudayaan dan makanan khas Bondowoso. Kesenian tari menggunanakan barongan yang merupakan seni traditional dari Kabupaten Bondowoso disebut dengan Singo Ulung. Badannya berbentuk singa, 2 orang di dalam badan Singo Ulung mengendalikan gerak demi gerak si Singo. Dengan diiringi musik Singo Ulung pun menari. Tarian yang unik dan gemulai. Mana ada kebudayaan seperti itu di kota lain ? Kota ini memang unik dan beragam.
Dulu ada pagelaran budaya aduan sapi, budaya ini juga merupakan khas Kota Bondowos, namun sekarang pegelaran itu ditutup dan sudah sangat dilarang untuk dilaksanakan. Dalam pagelaran ini sapi – sapi akan diadu untuk menentukan sapi siapa yang paling tangguh. Karena mengandung kekerasan terhadap hewan serta ajang pagelaran ini sempat digunakan sebagai perjudian oleh orang – orang yang suka berjudi maka pemerintah menetapkan bahwa Aduan Sapi telah dilarang dilaksanakan.
Dipusat kota terdapat Alun – alun Ki Bagus Asra Kironggo, yang merupakan tempat wisata paling efektif, disana kita dapat berkumpul bersama, belajar bersama, serta melakukan kegiatan bersama. Di sebelah selatan Alun – alun ini terdapat Monument Gerbong Maut. Monument ini didirikan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur di dalam gerbong pada tahun 1947 dalam perjalanan ke Surabaya. Menurut sejarahnya 51 pejuan tewas dalam gerbong saat pihak Belanda memindahkan 100 tahanan dari Bondowoso ke Kali Sosok, Surabaya. Sungguh masa lalu yang kelam.
Ada sebuah stasiun tua yang berada di sebelah timur Kota Bondowoso, stasiun peninggalan penjajahan Belanda. Tempat ini juga bisa dijadikan objek wisata, karena bentuk bangunan yang unik dan jarang kita temui saat ini.
Kota Bondowoso sangat terkenal dengan makanan khasnya, yakni tape. Tape Bondowoso terbuat dari singkong pilihan, sebelum menjadi tape, singkong difermentasikan dengan baik sehingga menghasilkan rasa yang manis dan khas Bondowoso. Setelah menjadi tape yang nikmat, tape inipun dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia yang semakin mengantarkan nama Bondowoso semakin tenar sebagai kota penghasil tape. Kota Bandung, Jawa Barat memiliki makanan yang khas, makanan orang sunda, namun makanan ini sangat persis dengan tape, yakni Peuyeum. Hanya yang membedakan antara peuyeum dengan tape adalah teksturnya, jika tape kebanyaan teksturnya basah, maka peuyeum teksturnya lebih kering. Kedua kota kembang ini memang memiliki banyak kesamaan.
Untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Bondowoso dan bermalam beberapa hari, di Kota Bondowoso sudah tersedia beberapa hotel. Dari kualitas hotel yang biasa – biasa sampai hotel berbintang 3 yakni Hotel Ijen View, sedangkan yang lain seperti Hotel Palm, Slamet, Anugrah, Wisata Ijen, Wisata Arsi, dan banyak lagi hotel – hotel di Bondowoso.
Banyaknya potensi wisata yang bisa digunakan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sebaiknya lebih didukung penuh. Untuk pemerintah Bondowoso supaya lebih lagi memperhatikan wisata – wisata yang sarana dan prasarananya kurang memadai. Padahal dengan adanya wisata, ekonomi masyarakat yang ada disekitar lokasi bisa meningkat dan juga pemerintah akan mendapatkan pendapatan yang lebih. Situs pra sejarah sebaiknya lebih di jaga perawatannya dan kalau bisa situs yang berada di tanah masyarakat dibeli agar lebih mudah perawatannya. Atau bisa jadi pemerintah menunjuk beberapa orang masyarakat yang tinggal disekitar situs pra sejarah untuk merawat situs tersebut. Jalan untuk menuju tempat lokasi wisata sebaiknya diperbaiki lbih bagus lagi, agar wisatawan tidak merasa terhambat.
Mungkin hanya itu saja saran dari saya, Mohon di maklumi bila kata-nya belepotan :)
Wassalamualaikum Wr. Wb.
